Senin, 24 Desember 2012

KUMPULAN PUISI KARYA AJENG HARYATISARI


KUMPULAN PUISI KARYA AJENG HARYATISARI

KATAKAN TIDAK PADA NARKOBA

Masaku kini telah beranjak
Menyusuri angan-angan kehidupan gemerlap
Keikraran menjadi pandangan belaka
Hati kelu menjadi saksi bisu

Rengguhan semboyan generasi penerus
 Kini telah sirna
Hanya karena sebutir dan setetes narkoba
Semua menjadi kelam kelabu

Masa depan kini tinggal kenangan
Narkoba yang telah merenggutnya
Telah merusak akhlak, moral dan martabat bangsa
Menipu hati meracuni jiwa

Kemana pemuda Indonesia sejati?
Kemana pemuda harapan bangsa?
Kini hanya tinggal kemurungan, keresahan
Dan penyesalan


Narkoba musuh terlaknat kami
Narkoba yang telah menjerumuskan kami
Janganlah terlena nafsu duniawi semata
Dan janganlah mendengar bisikan setan iblis

Katakanlah dan ingat
Katakan tidak pada narkoba
Ayo bangkit..!!
Dan jadilah penerus bangsa sejati

2005


   

KORUPTOR TAK BERHATI

Karena kau kami terhina
Karena kau kami menderita
Kini kau telah menjadi raja
Penguasa segala harta

Kau hanya mementingkan kepentingan semata
Tetapi kami lelah meminta-minta belas kasihan
Kau hanya bisa tertawa menikmati uang negara
Tetapi kami menangis, menjerit dan merintih kelaparan

Gerak pekerti kami pun dianggap salah arti
Dan kami hanya dianggap tikus-tikus sampah
Kau penguasa bangsa kami
Yang tidak memiliki hati

Kau hanya bisa memakan uang negara
Apakah kau tidak berfikir dua kali
untuk memakan uang kami?
Apakah kau tidak takut panasnya api neraka?
Apakah kau tidak sadar akan adzab di akhirat nanti?
Yang kelak engkau pasti akan menyesal

Oh Tuhan sadarkanlah mereka
Kami hanya dapat pasrah
Sebab pertanggungjawaban ada ditangannya

2005

   





MERDEKA INDONESIAKU

Bila kita ingat 63 tahun silam
Gemuruh pertempuran menderu
Genting di setiap sudut kota
Bagai kiamat berkelanjutan

Para pahlawan
Berdiri di barisan terdepan
Berseragam lusuh
Namun semangat juang berkobar

Dalam hitungan waktu
Peluru demi peluru
Menembus nadimu
Dimandikan darah

Harta, benda bahkan mahalnya nyawa
Mereka korbankan
Setiap bola mata serta alam semesta
Menjadi saksi perjuangan



Tetapi apa yang telah kita lakukan
Tak becus menjaga warisan kemerdekaan
Hanya keterpurukan dirasakan
Akibat orang-orang yang tak mengerti arti kemerdekaan

Hati nurani janganlah mati
Kobarkan kembali semangat juang para pahlawan
Dan mari kita pekik kembali semangat kemerdekaan
Merdeka..merdeka..merdeka untuk Indonesiaku!

Bandung,  Agustus 2008




SEMANGAT PEMUDA INDONESIA

Secercah harapan hidup
Tak akan terhapuskan
Dengan semangat juang tinggi
Terus menjemput impian

Walau begitu berat
Beban kau pikul
Niat baja menggebu
Tak akan mematahkan asa

Keringat
Tetesan darah
Bahkan nyawa
Menjadi benteng yang tak dapat terabaikan

Tetapi semua terobati
Dengan prestasi gemilang
Karya pemuda
Harapan bangsa



Ayo pemuda
Wujudkan cita-citamu
Gerbang pembangunan Indonesia
Menanti kehadiran semangatmu

2008





TANAH AIRKU MENANGIS

Detik demi detik berlalu
Sayup kehidupan terus menggema
Beramai-ramai segala insan bertebaran
Demi menyongsong kehidupan

Tanpa terduga
Kiamat sughra itu datang
Goncangan demi goncangan menghantam
Meluluhlantakkan Jawa, Bali, Padang dan sekitar

Puing-puing berserakan
Korban-korban berjatuhan
Mayat-mayat bergelimpangan
Kepanikan terus mencekam

Kini Tanah Airku kembali menangis
Bencana terus menghampiri
Mengusik tanpa henti
Hingga tak bertepi



Apakah ini sebuah pertanda?
Bahwa Sang Pencipta telah murka
Melihat keterpurukan
Akhlak dan moral bangsa

Mungkinkah ini semua peringatan?
Agar kita kembali sadar
Bahwa alam fana ini
Tidaklah kekal

Marilah kita bangkit!
Untuk menjadi manusia mulia
Sebelum malaikat izrail memainkan peran
Hingga azal datang menjelang

2009





MEMORIAL PERSAHABATAN SMA

Memasuki suasana baru kelas
Pemandangan asing menyapa tanya
Bertemu di baris kedua jajaran bangku
Awal jumpa cerita klasik

Pertemuan penuh makna
Mengawali indahnya kisah masa SMA
Dinding berangan nyata
Namun kita bahagia

Tanpamu hidup ini hampa
Tanpamu mata ini buta

Jangan pisahkan kami
Karena kami enam tangkai bunga
Yang tak bisa hidup tanpa lebah
Dan akan layu tanpa air

Kami ini satu
Satu hati
Satu harapan
Satu tujuan

Kami ini sahabat
Sahabat kala suka duka
Yang tak dapat terbayar
Oleh nyawa

2009






PENGHARAPAN  MALAM

Duduk membisu di atap langit
Dingin sendiri menyepi
Malam gulita menerpa jiwa
Namun hati tetap disini
Bayanganmu terus menyisir langkah
Ilusi terus menggelantungi jejak
Tetapi jiwaku tetap di sini
Jangan takut malam aku takkan hilang

Jika kau sabar menanti
Kau yakin akan hadirku
Akupun yakin akan hadirmu
Jika kau tak sabar
Bahkan tak yakin akan hadirku
Tolong tinggalkan aku

Tapi aku tak ingin
Melihat hatimu terkikis
Aku sungguh tenang
Di sampingmu malam

2009



MENGAPA TAK SEBENING DAHULU?

Sang bayi lahir di gubuk sederhana
Menangis mungil tanpa terbendung
Tumbuh seiring gulirnya waktu
Hingga tiba suatu masa

Tanpa terasa
Noda demi noda tergurat jelas
Lisan yang terucap semakin hina
Terkontaminasi oleh zaman

Sungguh suatu bukti nyata
Bahwa jiwa semakin palsu
Hanya tertipu kesilauan dunia
Wibawa habis oleh harta

Dalam lubuk hati kecil bertanya
Mengapa tak sebening dahulu?
Lahir batin fitri
Tanpa bergelimang dosa



Terlanjur sudah
Menyesali khianat diri
Kini hanya dapat bersimpuh
Hingga bening kembali batin ini

2009






KISAH SANG BURUNG KENARI

Awan menari diiringi tawa
Bebas lepas tanpa mendung
Tak bosan aku pandangi
Burung kenari riang di atas sana

Sungguh  tak terduga sang burung jatuh
Tertepis angin begitu malang
Tak ada yang peduli
Sungguh nestapa

Sang burung tak mau pasrah
Walau darah berlumur di sekujur
Mata kabur tak menentu
Lemas tubuh mungilnya

Namun sang burung
Tetap berjalan
Tak gentar
Menahan getirnya hidup



Kenari malang
Tetap kepakkan sayapmu
Walau perih tak tertahan
Akhirnya terbang tinggi tenang

2009





RAHASIA HATI

Di kala hati penuh sesak
Memecah batu karang
Entah apa yang dirasakan
Tapi ku yakin cahaya itu datang

Kian lama hentakan
Tak terkendali
Pikiran hanyut
Tak menentu

Akhirnya secercah cahaya
Datang menggebu
Menghangatkan kalbu
Hingga gemuruh itu hilang

Tenang hati
Pikiran terang
Akal berkembang
Jiwa menggema



Hati ini kuatkanlah
Walau hati rapuh
Namun ku yakin satu
Semangat jiwaku

2009





ARTI KESENDIRIAN

Tersenyum wahai samudera
Simfoni hembusan angin
Menenangkan deru ombak
Kian menerpa

Wahai angin
Dengarkan bisikan jiwa
Aku pulang
Dengan mata terbuka

Jangan biarkan aku sendiri
Menangis pilu
Di balik seruan alam
Alam fana yang palsu ini

Janganlah kau kaku membisu
Tak bising
Hingga membuatku
Dihantui sepi sendiri



Jangan sia-siakan
Aku di sini kawan
Hingga engkau sadar
Akan arti kesendirian

2009



   

BIDADARI SURGA
(Untuk Ibu)

Doa selalu mengiringi
Sujudmu begitu menyejukkan batin
Setiap langkah adalah ibadah
Engkau sungguh wanita salihah

Keringat bersimbah di sekujur tubuh
Atas segala kerja keras
Tak kenal lelah
Engkau sungguh wanita mulia

Begitu banyak terpaan kau hadapi
Dengan keyakinan takwa dan kekuatan doa
Semua meringankanmu
Engkau sungguh wanita tegar

Maafkan anakmu ini ibu
Belum mampu membuatmu
Tersenyum bahagia bahkan bersyukur
Untuk saat ini


Maafkan anakmu ini ibu
Terkadang khilaf
Selalu membuatmu lelah
Engkau sungguh wanita penyabar

Maafkan anakmu ini ibu
Sekarang telah dewasa
Namun belum mampu
Meringankan bebanmu

Aku berusaha dan berjuang
Meski menempuh jalan panjang
Namun itu tiada artinya
Dibanding segala cahaya ketulusanmu

Doakan anakmu ini
Di suatu hari nanti
Mampu mengangkat derajatmu
Di dunia maupun di akhirat
Hanya Allah SWT
Yang dapat membalas segala keridhaanmu
Engkaulah bidadari surga
Ibu…

2010



3 komentar: